Biaya pembuatan rumah dipengaruhi juga oleh tingkat kecepatan pekerjaan itu selesai.Pemilihan dinding dengan menggunakan bata ringan akan lebih cepat selesai biladibanding dengan menggunakan bata merah.
Hunian yang sejuk dan nyaman menjadi idaman bagi semua orang yang tinggal di area perkotaan. Untuk mewujudkan hal itu, penggunaan AC (Air Conditioner) kerap menjadi pilihan. Namun, selain tidak baik untuk kelestarian lingkungan
Ada banyak hal yang bisa bikin dinding di rumah kita bopeng-bopeng. Mulai dari bekas pemasangan paku, hingga terkena benturan dari benda keras. Alhasil, dinding yang semula mulus dan cantik menjadi berlubang dan bopeng-bopeng. Rumah kita pun nampak kurang estetik karenanya
Akhir-akhir ini intensitas hujan yang mengguyur cukup tinggi membuat bagian rumah bermasalah. Salah satunya plafon. Tampias air atau kebocoran genting bisa membuat plafon rumah ternoda atau bahkan berlubang karena rapuh. Alhasil rumah kita tak lagi sedap dipandang mata. Mau memanggil tukang untuk memperbaikinya, tapi nanggung karena hanya bagian kecil saja yang rusak.
Semua orang pasti ingin memiliki hunian yang nyaman dan indah namun dengan biaya sehemat-hematnya. Apalagi di masa pandemi, dimana perekonomian serba tidak menentu seperti ini. Untuk menghemat pengeluaran
Rayap menjadi hewan yang paling menjengkelkan bagi para pemilik rumah. Bagaimana tidak? Hewan satu ini bisa merusak beragam properti rumah, salah satunya plafon. Serangan koloni rayap tidak hanya membuat plafon rumah nampak kotor dan jorok, namun juga bisa membuat plafon keropos serta berpotensi ambruk membahayakan penghuni rumah
Semen mortar adalah pasangan serasi bagi bata ringan. Kedua material tersebut saat ini semakin digemari oleh masyarakat untuk membangun rumah atau bahkan gedung bertingkat. Untuk merekatkan bata ringan, tidak perlu lagi penggunaan pasir. Cukup dengan semen mortar yang dicampur dengan air, susunan bata ringan bisa merekat sempurna menjadi dinding yang kokoh dan tahan lama
Membangun rumah di permukiman padat menjadi tantangan tersendiri. Apalagi ketika lahan kita berada di gang sempit. Perlu perencanaan yang matang serta berbeda dengan membangun rumah di wilayah jarang permukiman penduduk. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kita tidak perlu merogoh kocek lebih dalam saat membangun rumah di gang sempit
Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini membuat kita beberapa kali harus bekerja dari rumah (Work From Home). Sayangnya, kita seringkali merasa kurang kondusif bila harus bekerja di rumah. Hal ini karena tidak banyak orang memiliki ruang kerja (workspace) pribadi di rumahnya. Agar tetap produktif, membangun sebuah workspace yang nyaman dan kekinian di rumah menjadi pilihan terbaik
Siapa sih yang tak ingin pembangunan rumah idamannya berjalan dengan cepat dan lancar? Semua orang pasti ingin pembangunan rumahnya lekas selesai. Apalagi bila itu adalah rumah pertamanya. Rasanya tidak bisa sabar menunggu untuk segera menempati rumah tersebut. Ya, rumah pertama memang memiliki keistimewaan tersendiri. Bagaimana tidak? Memiliki rumah untuk pertama kalinya menjadi satu pencapaian di garis waktu kehidupan kita
Papan silika kini menjadi material bangunan yang disukai oleh banyak orang. Sebab, papan silika bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan. Mulai dari plafon, penyekat / partisi ruangan, atau cladding eksterior rumah. Namun, seringkali kita merasa was-was saat memasang papan silika. Sebab, meskipun papan silika termasuk bahan material yang cukup kuat, namun bila cara memasangnya salah akan menyebabkan keretakan di tepian
