Untuk membangkitkan kembali geliat properti di masa pandemi, pemerintah telah meluncurkan beberapa program. Mulai dari pembebasan pajak hingga penurunan suku bunga Bank Indonesia BI7DRR 3,75 persen. Kebijakan ini terbukti sukses tak hanya membangkitkan sektor jual beli properti, namun juga material bangunan. Salah satu material bangunan yang diproyeksikan tumbuh di masa pandemi ialah semen instan atau semen mortar.

Dikutip dari propertiterkini.com, masyarakat Indonesia mulai mengenal dan menggunakan semen mortar di tahun 1996. Berbeda dengan beberapa negara maju yang telah terbiasa dan merasakan manfaat lebih dari penggunaan semen mortar. Permintaan terhadap semen mortar di Indonesia semakin tahun semakin meningkat. Sejak tahun lalu, permintaan pasar terhadap semen mortar diprediksi meningkat sebesar 10 persen.

Meningkatnya permintaan terhadap semen mortar tak lepas dari beberapa keunggulan material ini dibanding semen biasa. Team Support PT. Jayabrix Indonesia, salah satu produsen semen mortar ternama mengatakan salah satu kelebihan semen mortar terletak pada sisi kepraktisannya.

"Karena penggunaan semen mortar cukup dengan dicampur air saja sesuai takarannya. Hingga menjadi adonan yang siap untuk diaplikasikan," ujar Naryo, Kamis (25/11/2021).

Rahasia dari kepraktisan penggunaan semen mortar ini terletak pada komposisinya yang pas. Di dalam satu kemasan semen mortar terdiri dari semen, pasir, dan bahan perekat. Semua unsur tersebut dipadukan dengan takaran yang pas hasil dari riset mendalam.

"Karena komposisinya yang sudah pas, sehingga tidak perlu repot lagi memikirkan takaran antara semen dan pasir. Hasilnya pun lebih optimal dibanding menakar secara manual seperti saat menggunakan semen biasa," ujarnya.

Dengan kepraktisan ini, pengerjaannya pun bisa lebih cepat dan terukur. Tentu saja, hal ini bisa menghemat pengeluaran dari sisi budget tukang bangunan. Selain itu juga tidak ada material terbuang. Daya sebarnya juga dinilai lebih luas dari pada semen konvensional.

Apalagi kalau diaplikasikan pada bata ringan. Penggunaan semen mortar untuk merekatkan bata ringan cukup dengan ketebalan 3 mm saja. Meski demikian hasil rekatnya tidak perlu diragukan lagi.

"Yang perlu diperhatikan adalah gunakan semen mortar sesuai dengan peruntukannya. Sebab, ada beberapa jenis semen mortar. Misalnya semen mortar untuk merekatkan bata ringan itu berbeda dengan yang digunakan untuk memplester dinding. Dari sisi komposisi memang berbeda," jelasnya.

Melihat kepraktisan dan keunggulan dari semen mortar, tak heran bila semakin tinggi permintaan masyarakat terhadap material ini. Tak hanya untuk hunian, namun juga banyak digunakan untuk pembangunan gedung perkantoran.