Persepsi masyarakat dalam membangun rumah kini mulai bergeser. Tidak hanya sekadar memenuhi aspek fungsionalitas namun juga estetika kini sangat diperhatikan. Termasuk estetika fasad rumah. Bagian eksterior ini menjadi hal pertama yang dilihat orang lain pada rumah kita. Wajar bila saat ini orang berlomba-lomba membuat fasad rumahnya tampak menarik. Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan menambahkan cladding wall.

Cladding wall adalah material yang ditempelkan pada permukaan dinding eksterior bangunan. Dengan kata lain, cladding wall bisa dikatakan sebagai bentuk finishing luar bangunan baik hunian maupun perkantoran. Pemasangan cladding wall ini tidak hanya menambah estetika fasad rumah. Melainkan juga bisa melindungi dinding dari kerusakan akibat faktor cuaca. Untuk itu, umumnya dipilih material yang kuat serta tahan terhadap panas dan hujan seperti papan semen.

Maulidin Idris, salah seorang warga Sidoarjo menjadi salah satu dari sekian banyak pengguna papan semen sebagai cladding wall di rumahnya. Ia mengenal papan semen sebagai cladding wall setelah melihat video arsitektur modern di youtube.

"Saya melihat, penggunaan cladding wall saat ini banyak diterapkan di rumah-rumah modern. Sehingga tertarik juga menerapkannya di rumah saya agar tampilannya berbeda dengan kebanyakan rumah lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Team Support PT. Jayabrix Indonesia, salah satu produsen papan semen terkemuka mengatakan papan semen saat ini menjadi salah satu material yang punya banyak kegunaan. Selain untuk plafon rumah dan partisi ruangan, papan semen juga bisa digunakan untuk cladding wall.

Naryo melanjutkan, papan semen yang digunakan untuk cladding wall umumnya memiliki ketebalan 6 mm – 8 mm. Memang lebih tebal dibanding papan semen yang digunakan untuk partisi ruangan atau plafon rumah, sebab kembali lagi pada fungsinya bahwa cladding wall tak hanya untuk mempercantik fasad rumah namun juga melindungi dinding bagian luar.

"Papan semen juga memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca di Indonesia. Sebab, papan semen tidak mudah lembab karena terkena air. Berbeda dengan bahan lain seperti kayu dan gypsum yang sangat rentan terhadap kelembaban. Kelembaban ini membuat cladding wall yang terbuat dari kayu atau gypsum mudah rapuh dan rusak," jelasnya.

Penggunaan papan semen sebagai cladding wall juga memiliki keuntungan lainnya. Yakni bagian dalam rumah tidak akan mudah terasa panas saat kemarau. Sebab, cladding wall yang terbuat dari papan semen mampu menahan suhu panas luar ruangan masuk menembus dinding. Sehingga suhu sejuk di dalam ruangan bisa tetap terjaga. Apabila bagian dalam rumah menggunakan pendingin udara, AC pun tidak harus bekerja lebih ekstra untuk mendinginkan ruangan. Sehingga lebih hemat energi dan lebih awet.

"Pemasangannya pun relatif mudah dan bisa dipotong sesuai dengan design yang dikehendaki. Bisa dipasang menggunakan screw agar menempel kuat di rangka besi hollow. Kepala screw tersebut bisa ditutup dengan cornice sehingga menghasilkan cladding wall yang clear, rapi, dan cantik," imbuhnya.

Faktor ketahanan terhadap cuaca, kemudahan dalam pemasangan, dan sifatnya yang mampu menghalau suhu panas membuat papan semen menjadi material yang banyak digunakan sebagai cladding wall. Rumah jadi tampak lebih menarik, lebih sejuk, dan tahan dari cuaca.