Selama pandemi, perkembangan bisnis properti dan pendukungnya memang mengalami stagnansi. Namun, di tahun 2022 hingga beberapa tahun ke depannya, sektor usaha ini diprediksi akan mengalami kemajuan. Termasuk peminat papan semen atau papan silika juga diproyeksikan akan meningkat.

Dilansir dari globenewswire.com, berdasarkan analisis laporan dan data secara global, pasar papan semen di tahun 2019 senilai USD 13,43 miliar. Angka ini diproyeksi akan terus meningkat menyusul negara-negara global yang mulai berhasil mengendalikan pandemi. Pada tahun 2027, pasar papan semen akan diperkirakan mencapai USD 19,89 miliar.

Berdasarkan laporan tersebut, proyeksi kenaikan pasar papan semen tidak lepas pula dari berbagai kebijakan pemerintah dunia terkait degradasi lingkungan, sehingga mempercepat pertumbuhan pasar papan semen. Peningkatan belanja konstruksi di negara berkembang dari Asia Pasifik termasuk Indonesia karena meningkatnya populasi ditambah dengan perkembangan ekonomi dan industri yang sehat diperkirakan akan mempengaruhi permintaan produk dalam waktu dekat secara positif.

Apalagi di tahun 2022 ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian PUPR telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 28,2 triliun untuk program subsidi perumahan. Banyaknya pembangunan perumahan akan mendongkrak pula permintaan terhadap papan semen sebagai salah satu bahan bangunannya.

"Papan semen merupakan bahan bangunan modern yang memiliki fungsi aplikasi di banyak hal. Seperti plafon, partisi ruangan, hingga cladding wall. Sifatnya yang multifungsi inilah membuat bahan bangunan ini banyak digunakan oleh pengembang," ujar Naryo, Team Support PT. Jayabrix Indonesia, salah satu produsen papan semen di Indonesia, Jumat (4/3/2022).

Selain itu, proses pengaplikasiannya yang mudah dan praktis juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun pengembang sebagai konsumen untuk menggunakannya. Kepraktisan pemasangan papan semen bisa mempercepat waktu pembangunan sekaligus menghemat biaya tukang bangunan.

"Terkait keawetannya, papan semen yang diproduksi dengan teknologi canggih mampu menahan dampak cuaca. Tidak mudah lembab, sehingga tidak mudah lapuk," imbuhnya.

Naryo melanjutkan, papan semen juga dinilai kuat menahan beban asalkan ketebalannya sesuai dengan penggunaannya. Misalnya untuk plafon rumah, ia menyarankan papan semen dengan ketebalan 3-4 mm. Sedangkan untuk partisi ruangan bisa menggunakan papan semen yang lebih tebal.

"Sebagai partisi ruangan juga tidak perlu lagi diplester dan diaci seperti dinding bata. Karena permukaan papan semen sudah halus dan rata. Cukup diberi cornice lalu dicat sesuai dengan keinginan," ujarnya.

Proyeksi kenaikan pasar papan semen ini menjadi bukti bahwa masyarakat semakin paham keunggulan dari bahan bangunan multifungsi ini. Tren desain rumah yang dibangun oleh arsitek-arsitek kenamaan di Indonesia banyak menggunakan papan semen di berbagai hal. Mulai dari drop dan up ceiling plafon, cladding wall fasad rumah, hingga drywall.