I
I
I
Akademisi Sarankan Bata Ringan Untuk Hunian Tahan Gempa
Pusat Studi Gempa Nasional mencatat terdapat lebih dari 50.000 kali total kejadian gempa di Indonesia dengan magnitude di atas 5 SR terjadi sepanjang tahun 1900 – 2016.
I
Berita, 2021-02-01 08:19:51
Flek Hitam di Plafon Rumah Bikin Sebal? Atasi Dengan Cara Ini
Sering menemui noda hitam di plafon rumah? Jangan abaikan. Sebab, flek atau noda hitam di plafon rumah tersebut disebabkan oleh jamur yang tumbuh.
I
Tips & Triks, 2022-02-21 09:01:04
I
I
Tips & Triks
Benarkah Menggunakan Bata Ringan Bisa Lebih Hemat
By PT JAYABRIX INDONESIA
Semua orang pasti ingin memiliki hunian yang nyaman dan indah namun dengan biaya sehemat-hematnya. Apalagi di masa pandemi, dimana perekonomian serba tidak menentu seperti ini. Untuk menghemat pengeluaran, seringkali kita dihadapkan pada pilihan bahan bangunan yang akan digunakan dalam membangun rumah. Salah satunya adalah pilihan menggunakan bata merah atau bata ringan.
Bata merupakan material paling dominan dalam sebuah bangunan. Sebab, bata digunakan untuk membangun dinding rumah. Dinding adalah bagian paling luas dalam sebuah bangunan. Untuk itu, kita perlu cermat dalam menentukan pilihan antara keduanya. Kurang cermat dalam menentukan bisa mengakibatkan pembengkakan budget dalam membangun rumah.
Secara kasat mata, harga bata merah per biji sekitar Rp 650 jauh lebih murah dibanding bata ringan seharga Rp 7.500 per biji. Nah, banyak orang membandingkan bata merah dan bata ringan hanya berdasarkan harganya saja. Padahal, pengeluaran yang dibutuhkan dalam membuat dinding tidak hanya harga batanya saja. Ada material pendukung dalam merekatkan bata-bata tersebut menjadi sebuah dinding. Selain itu, ada pula ongkos tukang yang mengerjakannya. Kedua hal ini seringkali luput dari perhitungan saat memilih menggunakan bata merah atau bata ringan.
Rincian Biaya Penggunaan Bata Merah per m2
Perlu kita ketahui, ukuran bata merah per biji umumnya sekitar 240 x 40 mm. Untuk dinding seluas 1 m2 diperlukan kurang lebih 80 biji bata merah. Saat ini, harga bata merah press sekitar Rp 650. Sehingga total harga bata merah per m2 yakni Rp 52.000.
Selain bata merah, kamu juga perlu membeli pasir dan semen untuk membuat adonan perekat antar bata merah. Umumnya, adonan perekat ini dipasang dengan ketebalan kurang lebih 20 mm. Sehingga membutuhkan kurang lebih 15 kg semen dan 0,05 m3 pasir ayak. Harga semen per sak (40 kg) saat ini mencapai Rp 50.000. Sehingga 15 kg semen seharga Rp 18.750. Sedangkan harga pasir ayak saat ini sekitar Rp 150.000 per m3. Sehingga 0,05 m3 pasir ayak senilai Rp 7.500.
Kemudian, ongkos tukang juga perlu kita hitung. Umumnya di kota besar seperti Sidoarjo dan Surabaya, ongkos tukang saat ini mencapai Rp 135.000 per hari. Durasi kerjanya 8 jam per hari. Sedangkan pengerjaan dinding menggunakan material bata merah membutuhkan waktu sekitar 1 jam per m2. Sebab selain pemasangan, proses pembuatan adonan perekat juga membutuhkan waktu tersendiri. Sehingga ongkos tukang per m2 adalah Rp. 13.500.
Perhitungan :
Bata merah 80 biji | : | Rp 52.000 |
Semen 15 kg | : | Rp 18.750 |
Pasir ayak 0,05 m3 | : | Rp 7.500 |
Ongkos tukang 1 jam (1 m2) | : | Rp 13.500 |
Total | : | Rp 91.750 |
Rincian Biaya Penggunaan Bata Ringan per m2
Ukuran bata ringan lebih besar dibandingkan dengan bata merah. Umumnya, bata ringan yang biasa digunakan untuk dinding rumah berukuran 600 x 200 x 100 mm. Dengan ukuran sebesar ini, cukup 8 biji saja untuk membangun dinding seluas 1 m2. Harga per bijinya sekitar Rp 7.500. Sehingga untuk membangun dinding seluas 1 m2 butuh bata ringan senilai Rp 60.000.
Berbeda dengan bata merah, bata ringan tidak membutuhkan pasir ayak untuk merekatkannya. Ada semen khusus (mortar) untuk merekatkan antar bata ringan. Untuk membangun dinding seluas 1 m2 butuh sekitar 4 kg semen mortar. Harga semen tersebut saat ini mencapai sekitar Rp. 4.000 per kg. Sehingga harga semen yang dibutuhkan sekitar Rp 16.000.
Waktu yang dibutuhkan oleh tukang dalam pembuatan dinding berbahan bata ringan relatif lebih cepat. Selain karena jumlah bata yang dipasang jauh lebih sedikit, waktu yang dibutuhkan untuk membuat adonan perekat juga jauh lebih cepat. Sebab, membuat adonan perekat bagi bata ringan cukup dengan mencampurkan air dan semen mortar saja. Untuk membangun dinding seluas 1 m2 dibutuhkan waktu sekitar 40 menit. Bila ongkos tukang sebesar Rp 135.000 per hari (8 jam kerja), maka ongkos per m2 hanya sebesar Rp 9.000.
Perhitungan :
Bata ringan 8 biji | : | Rp 60.000 |
Semen mortar 4 kg | : | Rp 16.000 |
Ongkos tukang 40 menit (1 m2) | : | Rp 9.000 |
Total | : | Rp 85.000 |
Dengan menggunakan bata ringan, kamu bisa berhemat sebesar Rp 6.750 per m2. Terlihat kecil? Coba kita terapkan pada bangunan rumah type 50 dengan spesifikasi bangunan selebar 5 meter, panjang 10 meter, dan ketinggian dinding 4 meter. Total luas dinding bagian luar yang dibutuhkan pada rumah type 50 tersebut sekitar 120 m2.
Biaya membangun dinding seluas 120 m2 bila menggunakan bata merah mencapai 120 x Rp 91.750 = Rp 11.010.000. Sedangkan bila menggunakan bata ringan, biayanya sebesar 120 x Rp 85.000 = 10.200.000. Kamu bisa berhemat sebesar Rp 810.000 bila menggunakan bata ringan. Itu baru dinding bagian luarnya saja ya, belum dinding kamar dan ruangan di dalam rumah. Jadi, memang faktanya menggunakan bata ringan jauh lebih hemat dibanding bata merah.
Kontak
Lokasi
Lebih banyak cara untuk berbelanja: Temukan Toko Jayabrix atau pengecer lain di dekat Anda. Atau hubungi 62 322 666602
Seluruh Hak Cipta © 2019 PT JAYABRIX INDONESIA